Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share Di Kelas IV SD Inpres 4 kab.Sorong Provinsi Papua Barat Daya

Authors

  • Muhammad Afif SD Inpres 4 kab.Sorong, Indonesia Author

Keywords:

Prestasi Belajar, Bahasa Indonesia , Model Pembelajaran Kooperatif

Abstract

Masalah penelitian ini, yaitu apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia di kelas VI SD Inpres 4 kab.Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa  Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share di kelas IV SD Inpres 4 kab.Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas IV SD Inpres 4 kab.Sorong Provinsi Papua Barat Daya sebanyak 25 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi,wawancara, dan tes. Teknik analisis data, yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia, khususnya materi pesan melalui telepon dan pantun anak di kelas IV SD Inpres 4 kab.Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Hal tersebut terlihat adanya perubahan nilai dan perilaku siswa dalam belajar. Pada siklus I sebesar 24% atau 6 orang dari 25 siswa  berada dalam kategori tuntas dan 76% atau 19 orang dari 25 siswa  berada dalam kategori tidak tuntas. Ini berarti bahwa terdapat 19 orang dari 25 siswa  yang perlu perbaikan karena  belum mencapai kriteria ketuntasan individual, sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa  sebesar 100% atau 25 dari 25 siswa  berada dalam kategori tuntas. Dari siklus I sampai siklus II hasil belajar siswa  mengalami peningkatan yang sangat drastis. Berdasarkan kriteria hasil belajar mengenai ketuntasan kelas, yaitu 85 %, data  hasil penelitian pada siklus II diatas dianggap tuntas kelas karena yang tuntas mencapai 100% dari 25 orang siswa. Pada siklus I selama kegiatan berlangsung, terlihat bahwa siswa  sedikit kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran, sedangkan pada akhir siklus ini siswa  sudah memperlihatkan aktivitas yang cukup baik dalam belajar secara diskusi berpasangan. Pada siklus II aktivitas dan motivasi siswa  dalam belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa  dalam diskusi berpasangan, bertanya pada waktu pembelajaran berlansung, keberanian dan rasa percaya diri siswa  untuk mengutarakan hasil diskusinya.

Downloads

Published

2025-02-03

Issue

Section

Articles